Malam minggu adalah
malam khas tersendiri bagi para anak muda, mengapa tidak karena pada hari
minggu merupakan hari libur jadi mereka menggunakan malam minggu sebagai malam
untuk berkumpul bersama teman-teman sekedar untuk melepas kepenatan dari
kesibuka sehari-hari baik itu yang bersekolah maupun yang bekerja. Namun
kegiatan pada malam minggu biasanya tidak digunakan sebagaimana mestinya
seperti balapan liar.
Kegitan balapan liar sering diadakan oleh anak-anak muda bahkan tidak jarang
dari mereka adalah anak sekolah. Sebut saja Rahmat pelajar SMP kelas 3 ini mengaku
bahwa dia sering ikut balapan karena seru dan ia memulai balapan semenjak kelas
1 SMP. “ saya biasa ikut balapan setiap malam minggunya setelah bekerja di
bengkel milik orang tuaku.” ujarnya yang kami temui saat asyik menonton
teman-temanya balapan. Rahmad juga menambahkan bahwa meskipu dia sering jatuh
namun tidak menyulutkan niatnya untuk terus mengikuti balapan liar di sekitaran
pintu satu kapus Unhas. Tidak hanya sekedar hobbi, balapan liar ini juga sering
dijadikan ajang taruhan yang mempunyai hari-tertentu seperti malam senin dan
malam jumat, “para pembalap liar tidak sendiri sendiri-sendiri mereka
berkelompok atau mempunyai komunitas tersendiri” ujar Andi salah seorang dari
anggota kelompok yang dinamai Harapan Baru.
Daerah yang sering di tempati untuk balapan liar biasanya berada pada
jalan-jalan yang mempunyai jalan lurus atau di depan kampus-kampus seperti di
Unhas,UNISMU, Alauddin dan kampus-kampus besar lainnya di kota makassar.
Seperti yang dituturkan Amran mahasiswa di salah satu univeritas di Makassar
ini menyebutkan bahwa tempat yang sering dijadikan sebagai arena balapan adalah
tempat-tempat yang mempunyai jalan lurus sepeti di pintu satu Unhas sendiri,
selain dari segi kenyamanan mereka juga memperhitungkan dari segi keamanan, “kalu
di depan kampus Unhas kita bisa lari masuk kampus kalau dikejar sama polisi.”
Ujarnya saat kami temui di depan Pintu satu unhas sekitar puku 03:00 (4/3).
Namun menurut pak Amran selaku satpam kampus yang pada saat itu bertugas
mengungkapkan bahwa jika mereka dikejar oleh polisi mereka tidak diperkenankan
memasuki kampus dengan cara menutup pagar yang ada di pintu satu kampus Unhas.
Pak Amran juga menambahkan bahwa “soal penertiban kami selaku pihak pengamanan
kampus tidak ikut campur tapi kami serahkan sepenuhnya pada pihak yang
berwajib.”
Kegiatan seperti
balapan liar tersebut haruslah mendapat perhatian khusus dari pihak yang
berwajib karena selain mengganggu pengendara yang lain kegiatan seperti ini
sering memakan korban jiwa karena kecalakaan. seperti yang dipaparkan Agus
selaku warga yang tinggal di jalan perintis mengatkan bahwa sering sekali
terjadi kecelakaan dan tidak sedikit yang meninggal dengan cara yang
mengenaskan. “ selain patah, pernah juga ada korban tertusuk benda tajam dan
kepalanya pecah karna balapn liar ini.” tutur Pak agus. Selain tanggung jawab
pihak kepolisian pihak kelurga seperti orang tua juga harus berperan penting
dalam membatasi pergaulan anaknya, setidaknya mereka diberiakan kesibukan
tersendiri yang bersifat positif agar mereka tidak mengadakan kegiatan yang
sifatnya negatif seperti balapan liar itu sendiri, karena kegiatan seperti ini
sangat meresahkan dan membahayakan baik itu dari pengendara lain namun juga
dari para pelaku balapan liar itu sendiri. “tak jarang dari mereka adalah
anak-anak yang masih dibawa umur.” ujar pak Agus yang sedang asik menonton .
(SE.Tkwn)
Hasil
tulisan TOT UKPM Unhas (News Letter MERAH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar