Dalam kehidupan sehari-hari manusia
berkaitan erat dengan bahasa, hampir semua kegiatan manusia menggunakan bahasa,
baik yang diperoleh secara non formal atau yang diperoleh dari lingkungan
dimana individu itu berada dan diperoleh secara formal atau yang didapatkan
disituasi-situasi resmi seprti sekolah dan lain sebagainya. salah satu kegiatan
manusia yang sangat berkaitan erat dengan bahasa adalah berkomunikasi,
baik itu untuk berinteraksi dengan sesamanya maupun untuk mendapat informasi
dari luar tanpa menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Di zaman era globalisasi seperti sekarang ini, komunikasi adalah kebutuhan yang
sudah menyatu dalam realitas kehidupan sosial, faktanya apabila seseorang yang
tidak mengikuti perkembangan informasi dan komunikasi dari luar dan dalam kurun
waktu tertentu, maka individu tersebut akan ketinggalan akan sebuah topik yang
sedang diperbincangkan dalam kehidupan sosia. Untuk mendapatkan informasi di
era digital ini sangat mudah, berbagai teknologi digital yang dirancang
sedimikian rupa oleh manusia seprti, tevisi sebagai sumber infomasi audio
visual, radio sebagai sumber informasi audio, media massa cetak sebagai suber
informasi visual, dan yang marak sekarang ini adalah berbagai gajet
dengan berbagai teknologi mutakhirnya yang dirancang khusus guna memenuhi
kebutuhan manusia dalam mendapatkan informasi atau berinteraksi dengan
sesamanya tanpa bertemu langsung.
Informasi yang disampaikan pada masyarakat mempunyai banyak media untuk
menyampaikan informasi tersebut, guna informasi tersebut tidak terabaikan atau
menarik perhatian konsumennya. Salah satu penyampain informasi berita pada
media yang sangat menarik adalah menggunakan bahasa-bahasa yang menarik yang
mengandung unsur keindahan yang biasa kita kenal dengan Bahasa Sastra
(jurnalisme sastra). Jurnalistik sastra ini termasuk hal yang baru dalam dunia
jurnalistik, yakni dengan mencapurkan keindahan sastra kedalam berita yang
disajikan oleh suatu media, Kevin Kerrane dan Ben Yagoda dalam The Art of Fact, A Historical
Anthology of Literary Journalism (dikutip dari Bahan Ajar untuk Mata Kuliah Jurnalistik Sastra,
Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Oleh H.M.Dahlan
Abubakar). Keduanya menyebutkan bahwa jurnalistik sastra itu
bagaikan membuat fakta itu bergoyang atau menari, yang berarti bahwa
dalam menyajikan infomasi kepada masiarakat tidak selamanya menggunakan
bahasa-bahasa yang tidak biasa namun memadukan unsur keindahan kedalamnya, guna
informasi tersebut membuat penikmatnya tertarik karena merasa manyaksikan
langsung berita tersebut, karena berita tersebut disajikan dengan menceritakan
secara mendetail mengenai kejadian tersebut, maka para penikmatnya akan
mendapatkan gambaran yang membuat pembaca merasa sedang berada di tempat
kejadian.
Dalam menyajikan jurnalistik sastra ini perlu kemampuan kusus oleh penulisnya,
sedikitnya memiliki pemahaman mengenai dunia sastra itu sendiri. Si Penulis fiksi dan jurnalis sastra lebih bebas dalam
mengetengahkan fakta dan keterlibatan orang. Novelis dan jurnalis sastra akan
cenderung untuk mengungkapkan motifnya, macam orang terlibat, emosi yang
berwarna tentang lingkungan. Untuk mencapai efek dramatis yang intensif, mereka
berlatih memilih perincian (detail), termasuk di dalam cerita,
tidak ada gaya yang
khusus dipakai oleh seseorang. Sebagian besar penulis
jurnalistik sastra ini berasal dari bidang ilmu yang berkaitan langsung dengan
sastra dan kemudian menjadi seorang wartawan. Penulisan jurnalistik sastra ini
mendapat respon yang baik karena masyarakan, karena masyarakat tidak hanya
membutuhkan berita semata, namun berita itu disajikan dengan gaya yang berbeda
dan menarik. Dalam jurnnalistik sastra ini mendeskripsikan kejadian yang
menggugah hati karena berita yang diolah di ambil dari topik human interest. Namun
dengan cara apapun yang digunakan oleh seorang jurnalis dalam menyajikan
informasinya,akan tetap mendapatkan respon yang baik dari masyarakan asalkan
berita tersebut tetap berpatokan pada kode etik jurnalistik, mengikuti standar
kepenulisan berita dan berita tersebut cover both side.
pun asalkan jelas, Fresh, sistematis, dan memuat unsur 5W1H.
BalasHapus