Mahasiswa selalu
ingin mencari tahu sesuatu yang membuatnya menjadi bingung, pokoknya rasa
kebingungannya harus terpuaskan meskipun jawabannya harus dicari sampai ke
lembaran -lembaran halaman buku. Hehehe,,,” itu sih,,, mahasiswa jaman dulu”,
kata anak-anak sekarang “. Yah,, , masih ada sih sebagian yang kayak gitu, Ehem,,,ehem,,
Termasuk saya.
Kalau anak-anak
jaman sekarang semuanya serba instan dan cepat, bingung pada satu kata saja
langsung bertanya sama “bapak google”. Contohnya nih, Rhean tidak tahu apa
defenisi dari pendidikan terus Rhean bertanya pada bapak google dan dengan satu
atau dua kali klik saja jawabannya langsung muncul.
Nah,,, ini berbeda lagi dengan mahasiswa-mahasiswa yang berada di Fakultas
Kelautan Dan Perikanan, tepatnya Ilmu Kelautan. Cara mereka lain lagi, kalau
mereka menemukan jalan buntu dan kebingungan dengan mata kuliah yang mereka
dalami, mereka punya tempat pelampiasan yang tentunya dapat menuntun mereka,
yap,,, “Studi Club”, begitu mereka menyebutnya.
Awal mula
dibentuknya Studi Club ini karena terinspirasi oleh Universitas Diponegoro
(UNDIP), ketika melakukan semacam studi banding kesana, kami melihat mereka
memiliki kelompok diskusi yang berkaitan dengan ilmu mereka. Oleh karena itu,
kami juga tidak ingin kalah. Kalau mereka dapat menambah pengetahuanmereka
tentang potensi mangrove yang memang banyak ditemukan disana, mengapa tidak
bagi kami untuk membuat kelompok diskusi yang juga lebih dalam lagi mempelajari
potensi Makassar yang sangat terkenal yaitu Karang Laut. Begitu tutur Suleman
Natsir yang juga Ketua dari studi Club Ilmu Kelautan Unhas.
Jadi,,, daripada bertanya ke Dunia Maya dan bertanya pada bapak google
mendingan kita langsung bertanya ke orang yang lebih tahu dan berdiskusi.
Sekalian olahraga untuk otak, kamu tahu tidak kalau kita banyak berfikir otot
dan urat syaraf kita tidak akan mengecil sehingga penyakit kepikunan tidak akan
datang di waktu tua nanti.
Studi Club ini
sangat berguna bagi setiap perkuliahan mereka, bahkan lebih. Bagaimana tidak,
materi-materi yang mereka dapat dari sistem perkuliahan akademik dapat mereka
tambah dan mencari tahu dengan berdiskusi di studi club. Disana banyak senior
yang siap untuk berbagi dengan adik-adiknya.
Studi club ini dilaksanakan setiap hari senin pada waktu petang dengan pemateri-pemateri
yang berkualitas karena penanggung jawab dan pembimbingnya adalah dosen dari
jurusan mereka. Dosen-dosen pun ikut senang dengan adanya Studi Club ini. Kalau
pun ada yang tidak dapat hadir, mereka bisa melakukan diskusi bebas yang dilakukan
kapan saja yang mereka katakana dengan “Waktu Acak”.
Bagi mahasiswa studi club ini sangat efisien karena didalamnya diajarkan
mengenai mata kuliah yang mereka geluti dan sangat menarik karena setiap
minggu memiliki tema yang berbeda dan spesifik. Didalamnya juga tidak ada unsur
pemaksaan sehingga semuanya berasal dari niat, motivasi dan kesadaran
mahasiswa, selain itu metode diskusinya lebih santai serta mengembalikan citra
lain berdiskusi yaitu diskusi materi perkuliahan bukan diskusi mengenai masalah
Negara.
Nah,, kawan-kawan
bagaimana dengan Studi club tadi,, pasti kalian merasa tertarik kan,,!!!
Bagaimana kalau kita berlomba-lomba untuk mebuatnya di fakultas dan jurusan
kita masing-masing. Disamping memudahkan mahasiswa,,, juga ikut meringankan tugas
dosen.
Hasil
tulisan TOT UKPM Unhas (News Letter MERAH)
Congratulatin atas berdirinya Studi Club-nya..memang benar..sebaiknya kita bertanya, atau berdiskusi dengan pihak yang lebih berkompoten dalam bidang-nya :)
BalasHapussip... memang penting sekarang mencari alternatif lain selain kuliah....;)
Hapus