Kritik sastra merupakan suatu kegiatan dengan melakukan
pendefenisian , penggolongan dan efaluasi atau bisa dikatakan Kritik sastra
adalah menilai kualitas karya sastra secara objektif, baik buruknya, dan
kekuatan serta kelemahan karya tersebut. Dengan demikian perkembangan kritik sastra
memiliki peran dan fungsi yang besar dalam mendorong perkembangan ilmu sastra.
HB Jassin mengemukakan bahwa kritik sastra adalah pertimbangan baik buruknya
suatu hasil karya sastra, yaitu semacam penilaian, tanggapan, dan komentar
terhadap suatu karya sastra. Kritik sastra yang berfungsi sebagai agen control sastra dan karya sastra dapat dijadikan
sebagai salah satu sarana untuk lebih meningkatkan kredibilitas terhadap
sastra. Hubungan yang erat antara kritik sastra dan cabang studi sastra
lainnya, yaitu teori sastra dan sejarah sastra.
Teori
sastra mempelajari secara mendalam dan teoritis tentang hakikat sastra,
dasar-dasar sastra dan lainnya dan sejarah
sastra mempelajari perkembangan sastra dari awal munculnya sastra hingga
perkembangan yang terakhir. Sedangkan kritik
sastra mengeksplorasi suatu karya sastra dengan menafsirkan,
menganalisis dan memberikan penilaian.
kritik
sastra sebagai kegiatan ilmiah yang mengikat kita pada asas-asas keilmuan yang
ditandai oleh adanya kerangka, teori, wawasan, konsep, metode analisis dan
objek empiris maka kritik sastra pun mempunyai beberapa peranan bagi
perkembangan karya satra itu sendiri yakni sebagai berikut:
1.
Fungsi kritik sastra untuk perkembangan ilmu sastra
kritik
sastra tidak hanya menilai tetapi juga menganalisis dan dan hal lain sebagainya
yang termasuk di dalamnya adalah pendefinisian, penggolongan, pengkiasan,
penguraian, dan penilian (evaluasi). Kritik sastra berusaha menguraikan unsur-unsur karya sastra
berdasarkan teori sastra. Apakah bernilai atau tidak. Memiliki kualitas
seni atau tidak. Kemudian mempertimbangkan seluruh penilaian yang menjadi
kesatuan erat, barulah seorang kritikus menentukan karya sastra itu bernilai
tinggi, sedang, kurang, atau tidak bernilai.
2.
Fungsi kritik sastra untuk pembaca atau masyarakat yang menikmati karya sastra
itu
Kritik
sastra dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang mungkin timbul dari diri
pembaca setelah menikmati sebuah karya sastra. Masyarakat umum dan masyarakat
sastra yang dalam hal ini termasuk ahli teori sastra, ahli sejarah sastra,
kritikus sastra, dan penikmat sastra (pembaca) dapat mengetahui nilai sebuah
karya sastra melalui kritik sastra. Khususnya masyarakat umum yang tidak
mengetahui dan menguasai teori sastra, kritik sastra berfungsi dan berperan
sebagai mediator antara pembaca dan karya sastra dimana kritik sastra
menjelaskan secara keseluruhan hal-hal yang bersangkutan dengan karya sastra
tersebut. Selain itu kritik sastra juga secara tidak langsung menggugah pembaca
untuk menjadi seorang kritikus meskipun kritikannya tidak berupa tuliasan
ilmiah ataupun hanya sebuah resensi. Pengetahuan pembaca yang bertambah tentang
teori sastra dengan tidak langsung pembaca akan mengungkapkan “karya ini baik”
dan “karya ini buruk”.
3.
Fungsi kritik sastra untuk pengarang
Dengan
kritikan yang ada, sastrawan dapat belajar untuk dapat meningkatkan
kecakapannya ataupun mempertimbangkan untuk memperluas daerah garapannya.
Dengan begitu, kesusastraan akan dapat berkembang, baik corak, gaya, maupun
mutunya. Kritikus bisa jadi akan menunjukkan kebaruan-kebaruan dalam karya
sastra, hal-hal apa saja yang belum digarap oleh sastrawan. Dengan demikian
sastrawan dapat belajar dari kritik sastra untuk lebih meningkatkan
kecakapannya dan memperluas cakrawala kreativitas, corak, dan mutu karya sastranya.
Jika sastrawan-sastrawan dalam di negara tertentu menghasilkan karya-karya yang
baru, kreatif, dan berbobot, maka perkembangan sastra negara tersebut juga akan
meningkat pesat, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dengan kata lain,
kritik yang dilakukan kritikus akan meningkatkan kualitas dan kreativitas
sastrawan, dan pada gilirannya akan meningkatkan perkembangan sastra itu
sendiri.
Peran yang paling utama dalam kesusastraan adalah berkembangnya penyusunan teori sastra sehingga unsur-unsur kesusastraan
dan unsur-unsur karya sastra tetap terjaga dan mengalami peningkatan
baik secara kuantitif maupun kualitatif dengan angka yang cukup
signifikan. Sedangkan peran
kritik sastra adalah membantu dalam penyusunan teori sastra dan sejarah sastra
selain membantu dalam keilmuan sastra, perkembangan kesusastraan dan sebagai
media pemahman bagi masyarakat sastra maupun masyarakat umumnya tentang
penerangan karya-karya sastra.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar