Jumat, 30 November 2012

GAMBARAN UMUMU KRITIK SASTRA INDONESIA


   Kritik sastra merupakan suatu kegiatan dengan melakukan pendefenisian , penggolongan dan efaluasi atau bisa dikatakan Kritik sastra adalah menilai kualitas karya sastra secara objektif, baik buruknya, dan kekuatan serta kelemahan karya tersebut. Dengan demikian perkembangan kritik sastra memiliki peran dan fungsi yang besar dalam mendorong perkembangan ilmu sastra. HB Jassin mengemukakan bahwa kritik sastra adalah pertimbangan baik buruknya suatu hasil karya sastra, yaitu semacam penilaian, tanggapan, dan komentar terhadap suatu karya sastra. Kritik sastra yang berfungsi sebagai agen control sastra dan karya sastra dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk lebih meningkatkan kredibilitas terhadap sastra. Hubungan yang erat antara kritik sastra dan cabang studi sastra lainnya, yaitu teori sastra dan sejarah sastra.
Teori sastra mempelajari secara mendalam dan teoritis tentang hakikat sastra, dasar-dasar sastra dan lainnya dan sejarah sastra mempelajari perkembangan sastra dari awal munculnya sastra hingga perkembangan yang terakhir. Sedangkan kritik sastra mengeksplorasi suatu karya sastra dengan menafsirkan, menganalisis dan memberikan penilaian.
kritik sastra sebagai kegiatan ilmiah yang mengikat kita pada asas-asas keilmuan yang ditandai oleh adanya kerangka, teori, wawasan, konsep, metode analisis dan objek empiris maka kritik sastra pun mempunyai beberapa peranan bagi perkembangan karya satra itu sendiri yakni sebagai berikut:
1.      Fungsi kritik sastra untuk perkembangan ilmu sastra
 kritik sastra tidak hanya menilai tetapi juga menganalisis dan dan hal lain sebagainya yang termasuk di dalamnya adalah pendefinisian, penggolongan, pengkiasan, penguraian, dan penilian (evaluasi). Kritik sastra berusaha menguraikan unsur-unsur karya sastra berdasarkan teori sastra. Apakah bernilai atau tidak. Memiliki kualitas seni atau tidak. Kemudian mempertimbangkan seluruh penilaian yang menjadi kesatuan erat, barulah seorang kritikus menentukan karya sastra itu bernilai tinggi, sedang, kurang, atau tidak bernilai.
2.      Fungsi kritik sastra untuk pembaca atau masyarakat yang menikmati karya sastra itu
Kritik sastra dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang mungkin timbul dari diri pembaca setelah menikmati sebuah karya sastra. Masyarakat umum dan masyarakat sastra yang dalam hal ini termasuk ahli teori sastra, ahli sejarah sastra, kritikus sastra, dan penikmat sastra (pembaca) dapat mengetahui nilai sebuah karya sastra melalui kritik sastra. Khususnya masyarakat umum yang tidak mengetahui dan menguasai teori sastra, kritik sastra berfungsi dan berperan sebagai mediator antara pembaca dan karya sastra dimana kritik sastra menjelaskan secara keseluruhan hal-hal yang bersangkutan dengan karya sastra tersebut. Selain itu kritik sastra juga secara tidak langsung menggugah pembaca untuk menjadi seorang kritikus meskipun kritikannya tidak berupa tuliasan ilmiah ataupun hanya sebuah resensi. Pengetahuan pembaca yang bertambah tentang teori sastra dengan tidak langsung pembaca akan mengungkapkan “karya ini baik” dan “karya ini buruk”.
3.      Fungsi kritik sastra untuk pengarang
Dengan kritikan yang ada, sastrawan dapat belajar untuk dapat meningkatkan kecakapannya ataupun mempertimbangkan untuk memperluas daerah garapannya.  Dengan begitu, kesusastraan akan dapat berkembang, baik corak, gaya, maupun mutunya. Kritikus bisa jadi akan menunjukkan kebaruan-kebaruan dalam karya sastra, hal-hal apa saja yang belum digarap oleh sastrawan. Dengan demikian sastrawan dapat belajar dari kritik sastra untuk lebih meningkatkan kecakapannya dan memperluas cakrawala kreativitas, corak, dan mutu karya sastranya. Jika sastrawan-sastrawan dalam di negara tertentu menghasilkan karya-karya yang baru, kreatif, dan berbobot, maka perkembangan sastra negara tersebut juga akan meningkat pesat, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dengan kata lain, kritik yang dilakukan kritikus akan meningkatkan kualitas dan kreativitas sastrawan, dan pada gilirannya akan meningkatkan perkembangan sastra itu sendiri.
            Peran yang paling utama dalam kesusastraan adalah berkembangnya penyusunan teori sastra sehingga unsur-unsur kesusastraan dan unsur-unsur karya sastra tetap terjaga dan mengalami peningkatan baik secara kuantitif maupun kualitatif dengan angka yang cukup signifikan.  Sedangkan peran kritik sastra adalah membantu dalam penyusunan teori sastra dan sejarah sastra selain membantu dalam keilmuan sastra, perkembangan kesusastraan dan sebagai media pemahman bagi masyarakat sastra maupun masyarakat umumnya tentang penerangan karya-karya sastra.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar