Senin, 03 Desember 2012

Pentas Insureksi “Senandung Perubahan”


Pengisi Acara Pentas Senandung Perubahan (INSURAKSI 2012)
Insureksi merupakan kata yang asing buat kita namun dikalangan para orator kata ini merupakan kata yang wajib digemahkan pada telinga-telinga yang senkanya berdiri angkuh yang tak pernah mau untuk tunduk sejenak melihat kita dibawa yang sedang meringis kesakitan dan menopang beban yang tak bisa tertahan oleh tangan yang kecil dan tak berdaya lagi.

Pembacaan Puisi Perlawanan
Namun tekanan atau interfensi bisa kita lawan dan tumbangkan bersama tidak hanya lewat suara perlawanan yang lantang atau spanduk dan ban yang berkobar dengan kepulan asap hitamnya, namun lewat sebuah alunan gerak dan melodi keindahan bisa kita jadikan sebagai pengebrak ketidak adilan. Hal itulah yang ingin di buktiakan oleh Keluarga Mahasiswa Fakultas Sastra lewat pertunjukan teater, musik, puisi dan tarian  yang sepenuhnya dilakukan mahasiswa baru di KMFS-UH yang diberikan nama angkatan INSUREKSI 2012, yang membuktikan bahwa meski lembaga mahasiswa sekarang ditekan oleh birokrasi namun mereka masih bisa berkreasi dalam sebuah pertunjukan yang diberi tema “Senandung Perubahan”
Tari 4 Etnis yang melambangkan persatuan 4 etnis di Sul-sel (bugis Makassar, mandar, dan toraja)
selain itu lewat pertunjukan ini juga membuktikan bahwa tak selamanya pembinaan Mahasiswa baru hanya bisa dilakukan dengan segala bentuk kekerasan tapi dengan meningkatkan bakat dan mendidik para mahasiswa baru lebih bermanfaat dengan berkonsep kekeluargaan, selain itu mereka didik untuk menjadi manusia-manusia yang punya indra yang sebenarnya, seperti mata yang peka melihat kondisi yang semakin tak baik-baik saja, telingan yang sensitif dengan suara-suara penindasan, mulut yang bisa berteriak lantang untuk melawan sebuah  ketidak adilan. Namun tak didik untuk menjadi pembangkang.
Aksi Pemain Teater

Lewat pertunjukan ini membuktikan bahwa lembaga Mahasiswa memang masih diperlukan untuk menciptakan manusia-manusia baru yang lebih baik dan beguna, kritis dan peka terhadap situasi social yang tejadi di lingkungannya. dan tak selamanya pembinaan mahasiswa baru harus dengan didikan militer. karena diam tak baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar