Jumat, 20 Februari 2015

MENGEKSPLORASI STRUKTUR TEKS PANTUN

A.      Pantun Kilat/karmina
Selain bentuk empat baris, kalian juga akan mendapati pantun yang terdiri atas dua baris, enam baris, delapan baris, dan bentuk berkait. Seperti yang terlihat pada
contoh berikut.

Sudah gaharu cendana pula, } sampiran
sudah tahu bertanya pula. } isi

Kura-kura dalam perahu, } sampiran
pura-pura tidak tahu. } isi

Pantun tersebut merupakan pantun yang terdiri atas dua larik atau baris dan bersajak a-a. Pantun itu dikenal dengan sebutan karmina atau pantun kilat. Larik pertama pada pantun itu merupakan sampiran dan larik keduanya merupakan isi. Tugas kalian adalah mencari dua buah teks pantun karmina dari sumber lain. Perhatikan rima akhir pada sampiran dan isinya.
 Dari KBBI karmina merupakan pantun yg hanya terdiri atas dua baris, bersajak a-a, masing-masing merupakan sampiran dan isi; karmina; (arti)
Karmina atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
B.      Talibun
Kalian juga akan menemukan pantun yang jumlah barisnya lebih dari empat, bisaenam, delapan, sepuluh, dua belas, dan seterusnya, asalkan jumlah barisnya harus genap. Dengan demikian, rima akhir pada talibun akan berbentuk a-b-c-a-b-c, a-b-c-d-a-b-c-d, abc-abc, abcde-abcde, dan seterusnya. Pantun seperti itu disebut talibun. Contoh teks talibun adalah sebagai berikut.

a) Talibun dengan Enam Larik
Bukan hamba takutkan mandi, } sampiran baris 1
takut hamba berbasah-basah, } sampiran baris 2
mandi di lubuk Pariangan. } sampiran baris 3
Bukan hamba takutkan mati, } isi baris 1
takut hamba kan patah-patah, } isi baris 2
di dalam bertunangan. } isi baris 3
b) Talibun dengan Delapan Larik
Lain pesisir dan Bukittinggi, } sampiran baris 1
tidak di darat hanya di rantau. } sampiran baris 2
Palembayan sama di dalam, } sampiran baris 3
Sungai Beringin Tujuh Lurah. } sampiran baris 4
Marilah berjalan sekarang ini, } isi baris 1
kita pertaruhkan si langau hijau. } isi baris 2
Beramanat di embun malam, } isi baris 3
senanglah hati Lompong Bertuah. } isi baris 4
(a)    Apa yang membedakan kedua talibun di atas? Sebutkan secara terperinci.
(b) Talibun merupakan jenis puisi bebas yang di dalamnya terdapat beberapa baris
dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian. Isi pantun jenis ini berdasarkan sebuah perkara yang diceritakan secara terperinci dengan memanfaatkan pengulangan kata pada baris berikutnya untuk memberikan penekanan. Dapatkah kalian temukan pengulangan kata pada kedua teks pantun itu? Coba
sebutkan.
1) Kata “takut” pada talibun berlarik enam, baris pertama dan kedua.
2) Kata “mandi” pada _________________________________________
 Cirri-ciri Talibun:
·         Ia merupakan sejenis puisi bebas
·         Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian
·         Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci
·         Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
·         Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya
·         Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang berirama seperti pengulangan dll)
·         Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara
·         Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita penglipur lara

E. Pantun Berkait (seloka)
Bentuk pantun lainnya yang perlu kalian ketahui adalah pantun berkait. Pantun berkait ini merupakan pantun yang terdiri atas beberapa bait yang sambung-menyambung. Larik kedua dan keempat pada setiap baitnya menjadi larik pertama dan ketiga bait berikutnya. Jadi, struktur pantun berkait sangat kompleks dan unik.
patun berkait ini adalah jenis pantun yang disusun secara berangkai dimana bait pertama memiliki hubungan yang jelas dengan bait berikutnya hingga bait penutup.Pantun berangkai ini merupakan jenis pantun yang memiliki bait (biasanya) lebih dari dua.
                rangkaian pantun yang sambung-menyambung, misal larik kedua dan keempat bait pertama muncul lagi sebagai larik pertama dan ketiga bait berikutnya; pantun rantai

Ciri - Ciri Pantun Berkait (seloka) adalah sebagai berikut :
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
d. Tidak terikat oleh persajakan
e. Isinya berupa petuah.

Coba kalian perhatikan contoh berikut.
Manggistan namanya kayu,
daunnya luruh menelentang.
Mahkota Raja Melayu,
turun dari bukit Seguntang.
Daunnya luruh menelentang,
daun puan diraut-raut.
Turun dari bukit Seguntang,
keluar dari dalam laut.
Pulau Pandan jauh ke tengah,
Gunung Daik bercabang tiga.
Hancur badan dikandung tanah,
budi yang baik dikenang juga.
Gunung Daik bercabang tiga,
tampak jauh dari seberang.
Budi yang baik dikenang juga,
khidmat bakti disanjung orang.

SIMPULAN

Dari berbagai uraian pengembangan struktur dasar teks pantun dalam beberapa jenis pantun yang berbeda, seperti karmina, talibun, dan pantun berkait, dapat diambil kesimpulan bahwa separuh pertama dari jumlah baris yang ada pada setiap pantun merupakan sampiran, dan separuh lainnya adalah isi. Yang menjadi catatan bahwa setiap pantun pasti memiliki jumlah baris yang genap, sebab setiap sampiran selalu mempunyai pasangan isi. Hal tersebut terlihat pada struktur teks pantun berikut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar