Selasa, 03 Mei 2011

Opini "HURU-HARA & HARA HURU"

Ada dua hal yang selalu menarik disebagian kalangan Sahasiswa, dua hal ini hampir selalu ada di setiap sela-sela aktifitas sebagian mahasiswa, bahkan dalam dalam kesibukannyapun kita masih menjumpai salah satu dari kegiatan ini, dua kegiatan ini mampu membuat mahasiswa meninggalkan aktifitasnya yang lain dan kemudian lebih memilih untuk mengikuti salah satu kegiatan ini, baik hura-hura, atau pun melawan huru- hara.

     Mahasiswa kerap melakukan demokrasi dan dianggap salah satu biang kerok demonstrasi yang anarkis. Mereka menyuarakan wacana di jalan dan kerak berujung bentrok dengan penegak hukum. Banyak pihak yang menilai bentuk demonstrasi yang di lakukan oleh mahasiswa hanya merugikan masyarakat, padahal masyarakat sedang menyuarakan atau menjalankankan salah satu fungsinya sebagai agen of change.
     Terkadang isu yang dianggkat dalam melakukan demonstrasi, yang dilakukan tidak terlalu menarik perhatiaan massa, setingan aksipun dalam koridor sutingan damai tanpa ada ansur-unsur kekerasan di dalamnya, namun terkadang titik jenuh massa demonstrasi muncul ketika suara mereka tidak ditanggapi oleh sasaran aksi, upanya demonstrasi yang dilakukanpun kemudian mengalami pelencengan dari setingan aksi.
    Hingga kemudian bentrok dengan pihak kepolisianpun tidak terelahkan, massa demonstrasi yang tadinnya tidak begitu banyak, karena demonstrasi sudah terjadi bentrok, maka massa demonstrasi baru, berdatangan dari segala penjuru. Banyak mahasiswa peserta domenstrasi berpendapat bahwa keos dalam demonstrasi itu terkadang diperlukan untuk lebih mensrik simpatik, baik dari sasaran aksi, masyarakat maupun massa aksi yang lainnya.
    Akibat dari bertambahnya jumlah massa kemudian membentuk satu kekuatan besar dari peserta demonstrasi, sehingga tak jarang kemudian pihak kepolisian trepaksa menurunkan yang tidak tanggung-tanggung jumlahnya, bahkan pasukan anti huru-hara pun ikut mewarnai bentrok yang terjadi.
    Bentrok yang terjadi kemudian meluas dan tadak jarang fasilitas umum yang menjadi sasaran, ini kemudian menjadi kekecewaan dari masyarakat yang sekarang mulai antipatik terhadap demonstrasi yang dilakukan mahasiswa yang notabenenya menyuarakan aspirasi masyarakat . akibatnya aspirasi yang disampaikan itu kemudian tidak dihiraukan oleh masyarakat itu sendiri.
Hal inilah kemudian harus dipikirkan oleh teman-teman mahasiswa.(said)
Hasil tulisan TOT UKPM Unhas (News Letter MERAH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar