Ada
dua hal yang selalu menarik disebagian kalangan Sahasiswa, dua hal ini hampir
selalu ada di setiap sela-sela aktifitas sebagian mahasiswa, bahkan dalam dalam
kesibukannyapun kita masih menjumpai salah satu dari kegiatan ini, dua kegiatan
ini mampu membuat mahasiswa meninggalkan aktifitasnya yang lain dan kemudian
lebih memilih untuk mengikuti salah satu kegiatan ini, baik hura-hura, atau pun
melawan huru- hara.
Mahasiswa kerap melakukan demokrasi dan dianggap salah satu biang kerok
demonstrasi yang anarkis. Mereka menyuarakan wacana di jalan dan kerak berujung
bentrok dengan penegak hukum. Banyak pihak yang menilai bentuk demonstrasi yang
di lakukan oleh mahasiswa hanya merugikan masyarakat, padahal masyarakat sedang
menyuarakan atau menjalankankan salah satu fungsinya sebagai agen of change.
Terkadang isu yang dianggkat dalam melakukan demonstrasi, yang dilakukan tidak
terlalu menarik perhatiaan massa, setingan aksipun dalam koridor sutingan damai
tanpa ada ansur-unsur kekerasan di dalamnya, namun terkadang titik jenuh massa
demonstrasi muncul ketika suara mereka tidak ditanggapi oleh sasaran aksi,
upanya demonstrasi yang dilakukanpun kemudian mengalami pelencengan dari
setingan aksi.
Hingga kemudian bentrok dengan pihak kepolisianpun tidak terelahkan, massa
demonstrasi yang tadinnya tidak begitu banyak, karena demonstrasi sudah terjadi
bentrok, maka massa demonstrasi baru, berdatangan dari segala penjuru. Banyak
mahasiswa peserta domenstrasi berpendapat bahwa keos dalam demonstrasi itu
terkadang diperlukan untuk lebih mensrik simpatik, baik dari sasaran aksi,
masyarakat maupun massa aksi yang lainnya.
Akibat dari bertambahnya jumlah massa kemudian membentuk satu kekuatan besar
dari peserta demonstrasi, sehingga tak jarang kemudian pihak kepolisian
trepaksa menurunkan yang tidak tanggung-tanggung jumlahnya, bahkan pasukan anti
huru-hara pun ikut mewarnai bentrok yang terjadi.
Bentrok yang terjadi kemudian meluas dan tadak jarang fasilitas umum yang
menjadi sasaran, ini kemudian menjadi kekecewaan dari masyarakat yang sekarang
mulai antipatik terhadap demonstrasi yang dilakukan mahasiswa yang notabenenya
menyuarakan aspirasi masyarakat . akibatnya aspirasi yang disampaikan itu
kemudian tidak dihiraukan oleh masyarakat itu sendiri.
Hal inilah kemudian
harus dipikirkan oleh teman-teman mahasiswa.(said)
Hasil
tulisan TOT UKPM Unhas (News Letter MERAH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar