Larangan memancing
di danau Unhas sudah diberlakukan sejak lama tetapi masih saja ada yang yang
melanggarnya. Mereka biasanya adalah warga sekitar kampus Unhas seperti warga
dari Bung dan sekitar Tamalanrea. Mereka memancing di danau itu dengan banyak
alasan mulai dari memancing untuk konsumsi sampai memancing karena sekedar
hobbi.
Salah seorang
petugas yang tidak ingin menyebutkan namanya mengaku bahwa pelarangan itu
dikarenakan ada instruksi dari rektor Universitas Hasanuddin serta bibit ikan
yang diturunkan ke danau tersebut adalah bibit ikan dari menteri perikanan yang
datang beberapa waktu lalu. Pelarangan ini didikung oleh patroli oleh security
tiap sore. Biasanya warga yang tertangkap akan dibawa ke kepolisisan untuk
ditindak lanjuti. “kadang warga disini bila dilarang yah masih kepala batu,”
tuturnya.
Berbeda dengan petugas, para pemancing ini mengatakan bahwa mereka dilarang
memancing karena ikan-ikan yang ada di danau tersebut telah terkontaminasi dari
limbah rumah sakit yang ada di belakang kampus. Mereka juga mengatakan bahwa
larangan memancing itu hanya berlaku di dalam kawasan Unhas, sedangkan di luar
kampus tidak. Tapi sesungguhnya kawasan yang mereka katakan diluar itu masih
termasuk kawasan universitas. Yang lebih mengherankan lagi, terang saja tulisan
itu terpampang tapi karena tulisan tersebut membelakangi para pemancing maka
peraturan itu dianggap tidak berlaku di belakang tulisan tersebut. “Memancing
itu dilarang kalau dalam kampus, tapi ini kan diluar kampus dan peraturannya
ada disebelah sana,” kata Dullah sambil menunjuk papan larangan yang terpasang.
Memang, di dekat danau yang bersebelahan dengan rumah sakit ada saluran
pembuangan limbah yang mengalir ke luar. Walaupun tidak mengalir secara
langsung ke dalam dalau tetapi ada rembesan-rembesan dari limbah tersebut.
Kedua dana utersebut airnya saling berhubungan satu sama lain.“ Tapi jauhji itu
saluran pembuangan,” kata Onal, salah seorang pemancing.
Kenakalan para
pemancing ini memang suatu hal yang klise di masyarakat kita. Walaupun ada
sanksi tegas yang diberikan, hal itu tidak membuat mereka kapok. “Kalau ditegur
oleh security yah pindah ke tempat lain,” ujar Anto yang memancing bersama
Dullah. Walaupun mereka telah mengetahui konsekuensi dari perbuatan mereka tapi
tetap saja mereka lakukan, seperti mereka tahu kalau ikan tersebut telah
terkontaminasi limbah rumah sakit tapi tetap saja dikonsumsi. “Ini sekedar
hobbi, penghilang stress.” Kilah para pemancing tapi ujung-ujungnya ikan hasil
memancing tetap saja mereka konsumsi.
Hasil
tulisan TOT UKPM Unhas (News Letter MERAH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar